SEJARAH BUMI
Bumi telah berumur kurang lebih 2.500 juta tahun. Sejarah terbentuknya bumi ini sangat panjang. Pada mulanya bumi berbentuk kumpalan gas yang terus menerus berputar dan akhirnya membentuk sebuah gumpalan yang padat.
Sebelum akhirnya dapat didiami oleh makhluk hidup, bumi berproses secara perlahan-lahan. Kulit bumi mengalami beberapa kali perubahan. Gejala alam gunung meletus gempa bumi, tanah longsor dan banjir sering kali terjadi. Gejala alam tersebut turut merubah penampakan muka bumi.
Selanjutnya berlangsung zaman pencairan es atau zaman glasial yang terjadi beberapa kali. Pada zaman ini glaster, (sungai es) berubah-ubah. Daerah topis yang terkena zaman Puvial (zaman hujan). Proses pembentukan dan perubahan kulit bumi ini berlangsung lama hingga membentuk lapisan-lapisan kulit bumi.
Dalam ilmu prasejarah, lapisan kulit bumi sangat berguna sebagai materi analisis kehidupan dan umur manusia yang pernah hidup di bumi. Biasanya pada setiap lapisan, terdapat peninggalan yang berupa tulang-tulang, peralatan berburu, peralatan rumah tangga. Tulang belulang manusia atau hewan dan sisa tumbuhan yang telah mmbatu disebut fosil. Sementara, peralatan atau perlengkapan manusia yang berasal dari zaman prasejarah disebut artefak. Artefak berupa peralatan yang tebuta dari batu, kayu, duri ikan dan logam.
Sejarah perkembangan bumi sampai sekarang dapat dibagi menjadi empat zaman yaitu Arkaekum, palaezoikum, mesozoikum, dan neozoikum.
Bagan Pembagian Zaman Berdasarkan Geologi
1. Zaman Asozoikum
Bagan Pembagian Zaman Berdasarkan Geologi
1. Zaman Asozoikum
Zaman
ini adalah zaman yang paling tua dan diperkirakan berumur sekitar 2.500 juta
tahun. Zaman ini dibagi dua, yaitu zaman Arkaikum dan zaman Pracambium. Pada
zaman ini kulit bumi masih membara karena memiliki temperatur yang sangat
tinggi. Pada masa tersebut diperkirakan belum ada tanda-tanda kehidupan. Bumi
masih dalam proses pembntukan menjadi padat.
2. Zaman Palaeozoikum
Zaman ini merupakan kelanjutan dari zaman arkaekum. Zaman palaozoikum diperkirakan berumur 340 juta tahun yang lalu. Pada zaman palaeozoikum, diperkirakan telah muncul tanda-tanda kehidupan di permukaan bumi. Bumi berangsur-angsur menjadi dingin. Khidupan dimulai dengan munculnya nenek moyang makhluk hidup yang bersl satu yang disebut mikro organisme. Selain itu, telah terdapat pula beberapa jenis ikan, amfibi, dan binatang melata (reptil). Binatang bertulang belakang di zaman ini jumlahnya masih sedikit. Zaman ini dibagi manjadi 5 bagian :
3. Zaman Mesozoikum
Zaman ini kurang lebih berumur 150 juta tahun yang lalu. Bentuk kehidupan sudah semakin beranekaragam. Ikan, amfibi, reptil sudah semakin banyak jenisnya. Binatang bertumbuh besar, seperti dinosaurus, tyranosaurus, dan stegosaurus telah ada di bumi. Diperkirakan, bebrapa jenis burung juga telah ada pada zaman mesozoikum ini. Zaman ini dibagi menjadi 3 bagian :
4. Zaman Neozoikum atau Kainozoikum
Zaman ini berumur kurang lebih 60 juta tahun yang lalu. Kehidupan pada zaman ini sudah sangat berkembang dan berankaragam. Zaman Neozoikum terbagi menjadi dua, yaitu era tersier dan era kuarter. Pada era tersier, binatang menyusui, seperti berbagai jenis monyet dan kera telah berkembang pesat. Sementara itu era kuarter berumur kurang lebih 600.000 tahun yang lalu. Era kuarter dibagi menjadi dua kala, yaitu kala pleistosen dan kla holosen. Zaman ini dibagi menjadi zaman Tersier dan Kuarter lebih jelasnya lihat tabel di bawah ini :
Proses Perkembangan Manusia
Dalam bukunya The Origin of Species, Darwin mengemukakan dua teori pokok : Pertama bahwa spesies yang hidup sekarang ini berasal dari spesies-spesies yang hidup di masa-masa yang silam, dan Kedua bahwa evolusi terjadi melalui seleksi alam.
Salah satu teori yang banyak diterima adalah evolusi manusia dari Australopithecus melalui Homo Erectus ke Homo Sapiens. Australopithecus yang berperan dalam hal ini adalah Australopithecus Africanus kemudian melalui Astralopithecus Habilis (yang Disebut Juga Homo Habilis)
Antara Homo Erectus dan Homo sapiens terdapat Homo Neandhertalensis. Ada yang berpendapat bahwa Homo Neandhertalensis hanyalah suatu adaptasi terhadap zaman es di Eropa, Afrika Utara, dan Asia Barat, lagi pula telah ada manusia Neanderthal yang ciri-cirinya lebih mendekati Homo Sapiens.
Di dunia ini terdapat teori tentang konsep lima ras. Yaitu Mongloid, Kaukasoid, Negroid, Australoid, Monosoid dan Khoisonoid. Pengklasifikasian ini didasarkan pada bentuk tubuh.
2. Zaman Palaeozoikum
Zaman ini merupakan kelanjutan dari zaman arkaekum. Zaman palaozoikum diperkirakan berumur 340 juta tahun yang lalu. Pada zaman palaeozoikum, diperkirakan telah muncul tanda-tanda kehidupan di permukaan bumi. Bumi berangsur-angsur menjadi dingin. Khidupan dimulai dengan munculnya nenek moyang makhluk hidup yang bersl satu yang disebut mikro organisme. Selain itu, telah terdapat pula beberapa jenis ikan, amfibi, dan binatang melata (reptil). Binatang bertulang belakang di zaman ini jumlahnya masih sedikit. Zaman ini dibagi manjadi 5 bagian :
1) Cambrium, mulai ada tanda kehidupan
seperti kerang dan ubur-ubur
2) Silur, mulai ada kehidupan hewan bertulang
belakang tertua, misalnya ikan
3) Devon, mulai ada kehidupan jenis amphibi
tertua
4) Carbon, mulai ada binatang jenis reptil
5) Perm, mulai ada hewan darat, ikan air tawar dan
amphibi.
3. Zaman Mesozoikum
Zaman ini kurang lebih berumur 150 juta tahun yang lalu. Bentuk kehidupan sudah semakin beranekaragam. Ikan, amfibi, reptil sudah semakin banyak jenisnya. Binatang bertumbuh besar, seperti dinosaurus, tyranosaurus, dan stegosaurus telah ada di bumi. Diperkirakan, bebrapa jenis burung juga telah ada pada zaman mesozoikum ini. Zaman ini dibagi menjadi 3 bagian :
1) Trias, pada masa ini terdapat kehidupan
ikan, amphibi dan reptil
2) Jura, pada zaman ini terdapat reptil dan
sebangsa katak
3) Calcium, pada masa ini terdapat burung-burung pertama
dan tumbuhan.
4. Zaman Neozoikum atau Kainozoikum
Zaman ini berumur kurang lebih 60 juta tahun yang lalu. Kehidupan pada zaman ini sudah sangat berkembang dan berankaragam. Zaman Neozoikum terbagi menjadi dua, yaitu era tersier dan era kuarter. Pada era tersier, binatang menyusui, seperti berbagai jenis monyet dan kera telah berkembang pesat. Sementara itu era kuarter berumur kurang lebih 600.000 tahun yang lalu. Era kuarter dibagi menjadi dua kala, yaitu kala pleistosen dan kla holosen. Zaman ini dibagi menjadi zaman Tersier dan Kuarter lebih jelasnya lihat tabel di bawah ini :
- Pada zaman tersier binatang menyusui berkembang baik, sedang reptil raksasa mulai menghilang, binatang kera / primata mulai muncul selanjutnya mulai berkembang jenis kera manusia.
- Pada zaman Kwarter merupakan masa terpenting dalam kehidupan sebab mulai muncul kehidupan manusia. Zaman ini terbagi menjadi dua yaitu :
1. Kala Pleistocen (zaman divilium)
Kala pleistosen atau zaman Deluvium berlangsung
sejak 600.000 tahun yang lalu. Zaman ini sering disebut dengan zaman es (zaman
glasial). Zaman glasial ditandai dengan mulai mencairnya es yang berumpuk di
kutub utara karena terjadi perubahan iklim global yang terus menerus. Air mulai
menyelimuti daratan di Eropa Utara, Asia Utara dan Amerika Utara. Keadaan iklim
dunia yang berubah-ubah sangat mempengaruhi keadaan Kutub Utara. Apabila suhu
turun, lapisan es di daratan meluas dan permukan air laut akan turun. Namun,
apabila suhu naik, es yang mencair akan membentuk lautan diberbagai belahan
bumi. Pada zaman divilium hidup beberapa jenis binatang seperti harimau, rusa,
kuda. Jenis manusia purba tertua juga mulai muncul seperti Meganthropus
Palaeojavamicus, Pithecanthropus Robustus, Pithecanthropus Erectus, Homo
Soloensis dan Homo Wajakensis.
2. Kala Holocen (zaman alluvium)
Kala
holosen atau zaman Alluvium berlangsung sejak 20.000 tahun yang lalu. Pada
zaman ini mulai muncul spesies Homo
Sapiens diantaranya Homo Wajakensis.
Perkembangan global ini juga banyak mempengaruhi perkembangan fisisk alam
Indonesia. Ketika lapisan es dikutub utara belum mencair, wilayah Indonesia
bagian barat masih menyatu dengan benua Australia. Ketika suhu bumi memanas dan
lapisan es di kutub Utara mulai mencair, terbentuklah lautan diberbagai wilayah
Indonesia dan munculkan banyak pulau. Wilayah yang dulu menyatu dẻngan Asia dan
sekarang menjadi dasar lautan disebut paparan sunda. Adapun wilayah yang pernah
menghubungkan sebagain wilayah Indonesia dengan Australia disebut paparan
Sahul. Pada masa ini juga mulai muncul nenek moyang kita sekarang ini dan
mulailah terjadi perkembangan kebudayan manusia yang pesat.
Dalam bukunya The Origin of Species, Darwin mengemukakan dua teori pokok : Pertama bahwa spesies yang hidup sekarang ini berasal dari spesies-spesies yang hidup di masa-masa yang silam, dan Kedua bahwa evolusi terjadi melalui seleksi alam.
Salah satu teori yang banyak diterima adalah evolusi manusia dari Australopithecus melalui Homo Erectus ke Homo Sapiens. Australopithecus yang berperan dalam hal ini adalah Australopithecus Africanus kemudian melalui Astralopithecus Habilis (yang Disebut Juga Homo Habilis)
Antara Homo Erectus dan Homo sapiens terdapat Homo Neandhertalensis. Ada yang berpendapat bahwa Homo Neandhertalensis hanyalah suatu adaptasi terhadap zaman es di Eropa, Afrika Utara, dan Asia Barat, lagi pula telah ada manusia Neanderthal yang ciri-cirinya lebih mendekati Homo Sapiens.
Di dunia ini terdapat teori tentang konsep lima ras. Yaitu Mongloid, Kaukasoid, Negroid, Australoid, Monosoid dan Khoisonoid. Pengklasifikasian ini didasarkan pada bentuk tubuh.
Evolusi Manusia
Proses evolusi manusia yang banyak diamati
adalah mikroevolusi artinya adalah perubahan-perubahan yang terjadi perubahan
kecil (perubahan frekuensi gen) yang lambat laun menyebabkan suatu perubahan.
Perubahan terjadi pada bentuk anggota tubuh pada bentuk anggota tubuh maupun
fungsinya, gambaran evolusi tersebut sebagai berikut :
1. Evolusi
tubuh dalam bergerak secara tegak
2. Evolusi
kepala berkaitan dengan besar kepala, bentuk muka dan isi otak
3. Evolusi biososial meliputi :
-
Perkembangan pembuatan alat atau hasil budaya
-
Berorganisasi sosial dan mata pencaharian
- Cara berkomunikasi dengan bahasa
0 komentar:
Posting Komentar