tag:blogger.com,1999:blog-27908335259669932372024-03-12T19:34:14.144-07:00KEUNIKAN DALAM SEJARAHAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/17761137093723574734noreply@blogger.comBlogger10125tag:blogger.com,1999:blog-2790833525966993237.post-26805051745804760402013-05-13T11:03:00.002-07:002013-05-13T11:18:09.633-07:00Festival Nusantara<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrXinfeiBgXtIC86htTC2SbBumMFFTqjQBI9qIUxDt0Cs-9OaTdJwF-1kNQ49Eg8adSVBTtzHt8_1yLrQWT2Evdg2xvKL-4DkcrvKgdFU1orzKrRwoe_a4lCD8LRKTkIljrilYJSD02vc/s1600/Festival+Nusantara+Pendidikan+Sejarah+USD.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="262" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrXinfeiBgXtIC86htTC2SbBumMFFTqjQBI9qIUxDt0Cs-9OaTdJwF-1kNQ49Eg8adSVBTtzHt8_1yLrQWT2Evdg2xvKL-4DkcrvKgdFU1orzKrRwoe_a4lCD8LRKTkIljrilYJSD02vc/s400/Festival+Nusantara+Pendidikan+Sejarah+USD.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="background-color: white;"><b style="text-align: justify;"><span style="line-height: 19px;">MRICAN, </span></b><span style="line-height: 15px; text-align: justify;">Dies Natalis Universitas Sanata Dharma yang ke 57</span><span style="text-align: justify;">, mengangkat tema Sanyata Budaya Dharma. Salah satu rangkaian acara tahun ini adalah Pawai Budaya, yang dilaksanakan Sabtu (24/11/2012). Pawai Budaya ini diikuti beberapa Prodi di Universitas Sanata Dharma, dan salah satunya adalah Prodi Pendidikan Sejarah. Prodi Pendidikan Sejarah adalah Prodi yang tergolong dengan personil paling banyak dibandingkan dengan Prodi yang lain. keikutsertaan Pendidikan Sejarah dalam kegiatan Dies Natalis bukan hanya sekali saja, Pendidikan Sejarah setiap tahun selalu mengirimkan mahasiswanya ke dalam kegiatan Universitas. Pada rangkaian dies kali ini ada yang berbeda dengan dies yang sebelumya, karena diadakan kirab budaya yang mengangkat kebudayaan dan kesenian tradisional dari daerah-daerah yang ada di Indonesia. </span></span></span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="background-color: white;"><span style="text-align: justify;"><br /></span></span><span style="line-height: 15px;">Pendidikan Sejarah dengan tampilan adat Jawa menampilkan jathilan (kuda lumping) dan membawa sebuah gunungan berupa sayur mayur. Para peserta Pawai Budaya berjalan menyusuri Jln. Gejayan, Jln. Cendrawasih dan berakhir di lapangan bola realino. Dalam keikutseratan Prodi Pendidikan Sejarah ke dalam kirab budaya Dies Natalis merupakan sebuah prestasi yang membanggakan Prodi Pendidikan Sejarah. Persiapan yang sangat sedikit tidak menghalangi teman-teman Pendidikan Sejarah untuk mengikuti kirab budaya. Gunungan yang berisi sayuran dan hasil bumi adalah modal utama kami dalam mengikuti kirab budaya selain jathilan (kuda lumping) dan topeng berwujud buto. Pendidikan Sejarah menurut panitia dan dosen yang ada diacara merupakan Prodi yang paling unik dan paling berkesan dalam penampilan dan kesiapan mengikuti kirab budaya. Kebudayaan Jawa adalah tema dari Pendidikan Sejarah, karena teman-teman melihat kesadaran anak muda sekarang dalam melestarikan kebudayaan</span><span style="line-height: 15px;">Jawa masih sangat kurang dan cenderung melupakannya.</span></span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 15px;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 15px;">Pawai Budaya ini dinilai oleh 3 orang juri : Bu Ninik (WR I), Pak Bambang (WR II), dan Bu Nova (Perwakilan WR III). Pada akhir acara, para juri mengumumkan 3 terbaik yaitu : Pendidikan Sejarah terbaik pertama lalu disusul Prodi Teologi dan Sastra Inggris. Kemenangan yang didapat oleh teman-teman Pendidikan Sejarah adalah sebuah prestasi yang membanggakan. Dalam Kirab Budaya tersebut, dari Pendidikan Sejarah bisa berpartisipasi dan mengenalkan kesenian serta kebudayaan Jawa kepada masyarakat luas dan teman-teman di Universitas Sanata Dharma sudah sangat senang dan menjadi kebanggaan tersendiri. Kesenian dan kebudayaan Jawa khususnya, untuk saat ini sedah mulai ditinggalkan oleh anak-anak muda zaman sekarang. Dalam Kirab Budaya tersebut, Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma mencoba mengenalkan kembali kepada masyarakat luas akan kesenian Jathilan. Dalam rangkaian Dies Natalis Universitas Sanata Dharma yang ke-57 adalah sebuah kesempatan emas bagi teman-teman Pendidikan Sejarah dan teman-teman Prodi lain untuk mengenalkan Kesenian dan Budaya yang ada di Indonesia.</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 15px;"><span style="line-height: 11px;"> </span></span><span style="line-height: 11px;"> (Roy ' 09 dan Ignatius '11 mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma)</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 11px;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcNNYRXjCANzthlvC5b8q9PQnS1nZnNpc7O5Fkg697L152KkobZZzmuKeFjBH5rO-PR9cft1fEmI51_JGIUl7WV50SUtGsmuDWofkcIsD9x8-j0h727RfZjTmtw-JF_-NzH4DFPx5ldMI/s1600/_MG_7145.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcNNYRXjCANzthlvC5b8q9PQnS1nZnNpc7O5Fkg697L152KkobZZzmuKeFjBH5rO-PR9cft1fEmI51_JGIUl7WV50SUtGsmuDWofkcIsD9x8-j0h727RfZjTmtw-JF_-NzH4DFPx5ldMI/s320/_MG_7145.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiMyKe5HO7sbkbGNDcQovbGnmpnu-h-Dz468YfLwPUUs92wMOwpv_jLadVLhINZDQZOxcqN2MNCLM5l3vrXhTBeJt_g2_GmjCCZF5fx1P2iCkGr3w44sbAxB-8TyXPA3PlqBDpfUc3Y3o/s1600/IMG_6946.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiMyKe5HO7sbkbGNDcQovbGnmpnu-h-Dz468YfLwPUUs92wMOwpv_jLadVLhINZDQZOxcqN2MNCLM5l3vrXhTBeJt_g2_GmjCCZF5fx1P2iCkGr3w44sbAxB-8TyXPA3PlqBDpfUc3Y3o/s320/IMG_6946.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 11px;"><br /></span></span></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17761137093723574734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2790833525966993237.post-39575599762470704322013-05-13T10:16:00.003-07:002013-05-13T10:20:07.753-07:00Monumen Pancasila Sakti<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE9TqmyiatXvYVBDGJ0klhk0wQs8iiyPba15ll0mXEkonswvXoclFeMZirvBni4XAcEYuTOBslxFTwt_6V6JG_HXWNxYXdRKSf9yWpVBKP8UN59HDhQKkynGOBNw3Tjp0_pTPYa-sTzUk/s1600/Monumen+Pancasila+Sakti.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="209" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE9TqmyiatXvYVBDGJ0klhk0wQs8iiyPba15ll0mXEkonswvXoclFeMZirvBni4XAcEYuTOBslxFTwt_6V6JG_HXWNxYXdRKSf9yWpVBKP8UN59HDhQKkynGOBNw3Tjp0_pTPYa-sTzUk/s320/Monumen+Pancasila+Sakti.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span lang="IN"> Gerakan 30
September banyak menyisakan misteri tentang bagaimana sebenarnya peristiwa
pembuhuhan para jendral TNI AD. Gerakan ini secara resmi diakui sebagai gerekan
pemberontakan PKI untuk mnyebarluaskan paham komunis yang ingin menggantikan
ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Peristiwa G-30-S ini puncaknya
terjadi di desa Lubang Buaya yang sekarang menjadi tempat didirikannya Monumen
Pancasila Sakti dan ditemukannya sumur maut tempat para jendral di buang.</span> </span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> M<span lang="IN">onumen</span> Pancasila Sakti didirikan atas perintah Presiden Soeh<span lang="IN">a</span>rto
pada tahun 1967 dan baru diremiskan tahun 1972. Selain itu juga monumen
tersebut didirikan guna mengenang jasa para pahlawan revolusi yang berjuang
keras mempertahankan ideologi Pancasila dari ancaman ideologi komunis. Adapun
pahlawan revolusi tersebut antara lain Letjen TNI A. Yani, Mayjen Soeprapto,
Mayjen TNI MT. Haryono, Mayjen TNI S. Parman, Brigjen TNI D.I. Panjaitan,
Brigjen TNI Sutoyo, dan Lettu Andries Tandean. Berdasarkan uraian tersebut,
kami akan menggali dan menjabarkan monumen Pancasila Sakti dari berbagai aspek.
Hal-hal yang kami bahas dari aspek sejarah, georafis, legenda,<span lang="IN"> fungsi bangunan peninggalan</span> dan <span lang="IN">keber</span>makna<span lang="IN">an</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">M</span>onumen Pancasila Sakti bagi masyarakat.</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17761137093723574734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2790833525966993237.post-39406156344639420902013-05-13T10:09:00.004-07:002013-05-13T10:12:21.430-07:00Taman Sari<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOiKJn3zlxtkkHnFraPfDaL0lXPtJwUIyNwmDQLUV65uL8nyYBJr8T-N7Jv-Bv790DsHKaVFKx-HMzRQROSoCm0i1Vne6vmG8iz9e2z3l4qxQYo0n_x8RYoR4dy43a4zxhuxJ9DsGzv4Y/s1600/Taman+Sari.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOiKJn3zlxtkkHnFraPfDaL0lXPtJwUIyNwmDQLUV65uL8nyYBJr8T-N7Jv-Bv790DsHKaVFKx-HMzRQROSoCm0i1Vne6vmG8iz9e2z3l4qxQYo0n_x8RYoR4dy43a4zxhuxJ9DsGzv4Y/s320/Taman+Sari.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"> Di sisi lain Taman Sari terdapat
sebuah bangunan yang berbentuk lingkaran yang dipergunakan sebagai masjid oleh
warga kraton. Bangunan masjid ini sangat unik karena berbentuk lingkaran dan
berlantai dua dengan pintu yang menyerupai jendela di tiap lantai. Disebut
demikian karena memang letaknya di bawah tanah. Pintu depan berbentuk persegi,
tidak cukup besar, sehingga kita harus menundukkan kepala jika akan masuk.
Setelah masuk nampak lorong bawah tanah yang berbentuk tangga.</span></div>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Di dalam ruangan yang melingkar tersebut
terdapat tangga untuk naik ke lantai di atasnya. Di bawah tangga terdapat
sebuah sumur yang digunakan sebagai tempat berwudhu, namun sekarang sumur
tersebut sudah ditutup karena dikhawatirkan dapat membahayakan para pengunjung
karena umur bangunan yang sudah sangat tua.</span></div>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-weight: bold;"><span style="font-weight: normal;"> Masjid </span></span>Taman
Sari atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Bawah Tanah,
terletak di dalam kawasan keraton Yogyakarta dan juga merupakan salah satu
fasilitas yang terdapat di komplek Taman sari atau komplek permandian Raja
Yogya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Masjid bawah tanah ini, memiliki
arsitektur yang unik yaitu berbentuk melingkar dengan rongga-rongga jendela di
masing-masing sisinya. Terdiri dari dua lantai dimana lantai bawah dipakai oleh
jemaah wanita dan lantai atas untuk jemaah pria. Di setiap lantai dapat kita
temui ruangan tersendiri untuk imam yang memimpin solat. Kedua lantai
dihubungkan dengan lima buah tangga yang melintang ditengah-tengah ruangan
masjid tersebut, disertai kolam untuk berwudhu tepat di bawah tangga.</div>
<span style="line-height: 150%;"><div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"> Untuk saat ini tidak tampak lagi masjid tersebut
dipakai untuk berjemaah oleh para umat Islam, lebih digunakan untuk tempat
rekreasi. Dapat dilihat bahwa sekarang ini banyak sekali pengunjung yang
mendatangi kompleks ini untuk berekreasi. Di masjid tersebut juga sudah tidak
terdapat mimbar, sajadah, kubah dan kita juga tahu kolam yang untuk berwudhu
pun sekarang telah ditutup. Hal tersebut dikarenakan takut adanya pengunjung
yang terjatuh kedalam kolam tersebut. Kita tahu bahwa komplek tersebut sekarang
ini penuh dengan pengunjung yang berdatangan baik orang-orang Jogja sendiri,
luar Jogja bahkan mancanegara (bule).</span></div>
</span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17761137093723574734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2790833525966993237.post-18418115407706063232013-05-13T08:19:00.005-07:002013-05-13T08:29:19.225-07:00Meida PembelajaranPendukung untuk media belajar<br />
<br />
<h3>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><a href="http://www.4shared.com/file/vaTZLvOJ/asal-usul_manusia_indonesia.html"><b>Power Point Asal-Usul dan Persebaran Manusia di Indonesia</b></a></span></h3>
<h3>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; font-size: large;"><a href="http://www.4shared.com/file/8zn1GSys/TTS.html">TTS</a></span></h3>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17761137093723574734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2790833525966993237.post-60058458820511456402013-05-13T05:48:00.002-07:002013-05-13T05:51:34.603-07:00Kenteng Songo<h4 style="text-align: center;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">Menapaki Keeksotisan Negeri di Atas Awan</span></h4>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj92-umY9xAkzBMOTtB54UfaB3YcuqBL_SHSgKWK9HqdPWYsPEBaMzGUZtMGj9Erkm8nQa9SOKBTVm9SsgbyQBEZzo7nVaITBGZgKfinv0iX1xq-ykbwRTplMl3fLmItZT1w6bc0VkZYk/s1600/Picture1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj92-umY9xAkzBMOTtB54UfaB3YcuqBL_SHSgKWK9HqdPWYsPEBaMzGUZtMGj9Erkm8nQa9SOKBTVm9SsgbyQBEZzo7nVaITBGZgKfinv0iX1xq-ykbwRTplMl3fLmItZT1w6bc0VkZYk/s320/Picture1.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<i><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-GB;">Dokumentasi Ekspedisi Gunung Merbabu, 18 Agustus 2012</span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">Sumber:</span></i></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"> <i>www.
Wikipedia.com “Gunung Merbabu” diunduh tanggal 9 Desember 2012</i></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-GB;">Ada</span></st1:place></st1:city><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-GB;"> yang bilang setiap gunung pasti akan menyimpan misteri dan kekhasan
yang bisa dinikmati oleh para pencinta alam yang masih ingin menikmati
keindahan dan keksotisan alam bangsanya sendiri. Tak perlu jauh- jauh harus
mennghabiskan uang yang begitu banyak hanya untuk menikmati keindahan dan
panorama alam <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>
yang memukau. Justru keindahan dan keksotisan alam di <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> dapat
kita rasakan dari tempat yang tidak begitu jauh dari kita. Siapa yang tidak
tahu Gunung Merbabu (3142 Mdpl), salah satu jajaran gunung tertinggi di pulau
Jawa yang merupakan gunung tua yang sudah tertidur berpuluh- puluh tahun yang
lalu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">Gunung yang terletak di perbatasan <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">kota</st1:place></st1:city> Salatiga, Magelang
dan Boyolali ini memang menyimpan keindahan yang luar biasa yang sayang jika di
lewatkan. Gunung tipe strato ini juga menyimpan sejuta misteri dari beberapa
puncaknya dan tempat yang sangat disakralkan jika dikunjungi oleh para pendaki
yang ingin menapaki puncak tertingginya yaitu Kenteng Songo (3142 Mdpl).
Keindahan alam gunung ini dapat dirasakan dari dua jalur pendakian utama yaitu
jalur pendakian thekelan, Kopeng dan jalur pendakian Selo, Boyolali.</span><br />
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt;">Jalur Kopeng<o:p></o:p></span></b></div>
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Menikmati negeri diatas awan, Kenteng Songo
dapat ditempuh dari jalur Thekelan, Kopeng, jalur ini merupakan jalur favorit
para pendaki dari wilayah Salatiga dan sekitarnya dengan jarak tempuh yang
tidak begitu lama dan relatif landai sehingga jalur ini paling sering di pilih
oleh para pendaki dan pencinta alam yang ingin menjajal rasa penasarannya
terhadap gunung tua ini. Jalur ini juga dinikmati karena ada sumber air bersih
di Pos Pending yang jarang sekali ditemui jika melalui jalur Selo. Selepas dari
pos Pending pendaki akan melalui sebuah cerukan batu besar yang dapat digunakan
sebagai tempat berlindung dari badai sewaktu malam yang dinamai Watu Gubug,
menjadi salah satu tempat yang disakralkan bagi penduduk lereng Gunung Merbabu.
Naik sedikit keatas akan menemui pos pemancar yang dari sini pemandangan mulai
terbuka dengan pemandangan puncak Kenteng Songo dan 6 puncak Merbabu yang lain
yang sudah mulai terlihat selepas pos ini. Setelah menyebrangi jembatan setan
maka sampailah para pendaki di puncak tertinggi Merbabu, Kenteng Songo.</span><br />
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-GB;">Jalur Selo<o:p></o:p></span></b></span></span></div>
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">Kekhasan jalur ini adalah panorama dan
pemandangannya yang sangat sungguh menawan diselingi dengan kumpulan bunga
Edelweis dan Sabana yang membentang indah disertai juga dengan kokohnya Merapi
dari kejauhan jalur ini. Keindahan bunga Edelweis yang selalu diceritakan Soe
Hok Gie ketika menapaki gunung- gunung tinggi di Jawa tidak akan bisa lepas
dari jalur pendakian Selo ini, yang bisa dikatakan merupakan vegetasi Edelweis
terbanyak dari gunung- gunung yang lain yang ada di pulau Jawa. Kenteng Songo
dapat ditempuh dalam waktu 7-8 jam melalui jalur ini dengan vegetasi hutan
pinus, sabana, cemara gunung, dan Edelweis yang begitu memukau sejauh mata
memandang.</span></span></span><br />
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br /></span></span></span>
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"></span></span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><b><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt;">Kenteng Songo, Misteri Alam Ghaib Merbabu<o:p></o:p></span></b></span></span></div>
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-GB; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Setiap gunung yang ada di pulau Jawa akan
memiliki cerita tersendiri terkait beberapa tempat yang unik yang terdapat di
dalamnya misalnya berbicara tentang Gunung Merapi pasti akan berbicara tentang
Pasar Bubrah, atau berbicara tentang Gunung Lawu pasti akan berbicara tentang
Hargo Dalem sebagai tempat petilasan Brawijaya V, lalu bagaimana dengan Gunung
Merbabu. Ada salah satu tempat di Gunung Merbabu yang menjadi tempat yang masih
menjadi misteri sampai saat ini dan memiliki nilai keindahan serta keeksotisan
yang tidak akan pernah terbayarkan dengan apa pun, sebut saja Kenteng Songo, puncak
tertinggi Merbabu dari 7 puncak yang ada di Merbabu. Disini terdapat 4 Watu
Kenteng (batu berlubang) yang tentunya kalau dilihat tanpa kasat mata hanya
terdapat 4 lubang/kenteng, namun sesungguhnya terdapat 9 kenteng/lubang yang
ada pada puncak ini jika dilihat secara ghaib. Percaya tidak percaya memang
watu Kenteng Songo memang sudah ada semenjak Gunung Merbabu ini terbentuk dan
disekitar sinilah terjadi aktifitas dari para makhluk halus penunggu Gunung
Merbabu. Banyak sekali kejadian- kejadian yang tidak lazim yang ditemukan oleh
para pendaki yang membuat camp di puncak Kenteng Songo dari kejadian
fatamorgana sampai yang mendengar keramaian di puncak Kenteng Songo yang
padahal tidak ada seseorang pun kecuali para pendaki yang sedang beristirahat
di puncak ini. Terkadang dapat dikatakan Kenteng Songo menjadi negeri diatas
awan bukan hanya bagi para pendaki/manusia melainkan bagi para lelembut yang
selalu menjaga Gunung Merbabu ini. Dari sini akan terlihat pemandangan klasik
Merapi dan 6 puncak Merbabu yang lain, seperti Triangulasi, Pregodalem, Watu
Gubung, maupun puncak pemancar. <b><i>(Angga Riyon Nugroho)</i></b></span></span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17761137093723574734noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2790833525966993237.post-43149820511981069292013-05-13T04:05:00.000-07:002013-05-13T11:38:17.374-07:00SOAL LATIHAN KELS X SEMESTER II<b>Soal Latihan</b><br />
<div>
<br /></div>
<div>
<b>Buat teman-teman.... silakan <a href="http://www.4shared.com/file/nh1T1QM3/ULANGAN_HARIAN.html?">download di sini</a></b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17761137093723574734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2790833525966993237.post-79929812544769698082013-05-13T02:40:00.000-07:002013-05-13T03:07:08.131-07:00Kelas X<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<b>SEJARAH BUMI<o:p></o:p></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
Bumi telah berumur kurang lebih 2.500 juta tahun. Sejarah terbentuknya bumi ini sangat panjang. Pada mulanya bumi berbentuk kumpalan gas yang terus menerus berputar dan akhirnya membentuk sebuah gumpalan yang padat.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Sebelum akhirnya dapat didiami oleh makhluk hidup, bumi berproses secara perlahan-lahan. Kulit bumi mengalami beberapa kali perubahan. Gejala alam gunung meletus gempa bumi, tanah longsor dan banjir sering kali terjadi. Gejala alam tersebut turut merubah penampakan muka bumi.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Selanjutnya berlangsung zaman pencairan es atau zaman glasial yang terjadi beberapa kali. Pada zaman ini glaster, (sungai es) berubah-ubah. Daerah topis yang terkena zaman Puvial (zaman hujan). Proses pembentukan dan perubahan kulit bumi ini berlangsung lama hingga membentuk lapisan-lapisan kulit bumi.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Dalam ilmu prasejarah, lapisan kulit bumi sangat berguna sebagai materi analisis kehidupan dan umur manusia yang pernah hidup di bumi. Biasanya pada setiap lapisan, terdapat peninggalan yang berupa tulang-tulang, peralatan berburu, peralatan rumah tangga. Tulang belulang manusia atau hewan dan sisa tumbuhan yang telah mmbatu disebut fosil. Sementara, peralatan atau perlengkapan manusia yang berasal dari zaman prasejarah disebut artefak. Artefak berupa peralatan yang tebuta dari batu, kayu, duri ikan dan logam.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
Sejarah perkembangan bumi sampai sekarang dapat dibagi menjadi empat zaman yaitu Arkaekum, palaezoikum, mesozoikum, dan neozoikum.<br />
<b>Bagan Pembagian Zaman Berdasarkan Geologi</b><br />
<b style="text-indent: -18pt;">1.<span style="font-size: 7pt; font-weight: normal;">
</span></b><b style="text-indent: -18pt;">Zaman
Asozoikum</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"> Zaman
ini adalah zaman yang paling tua dan diperkirakan berumur sekitar 2.500 juta
tahun. Zaman ini dibagi dua, yaitu zaman Arkaikum dan zaman Pracambium. Pada
zaman ini kulit bumi masih membara karena memiliki temperatur yang sangat
tinggi. Pada masa tersebut diperkirakan belum ada tanda-tanda kehidupan. Bumi
masih dalam proses pembntukan menjadi padat.</span><br />
<b style="text-indent: -18pt;">2.<span style="font-size: 7pt; font-weight: normal;">
</span></b><b style="text-indent: -18pt;">Zaman
Palaeozoikum</b><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"> Zaman
ini merupakan kelanjutan dari zaman arkaekum. Zaman palaozoikum diperkirakan
berumur 340 juta tahun yang lalu. Pada zaman palaeozoikum, diperkirakan telah
muncul tanda-tanda kehidupan di permukaan bumi. Bumi berangsur-angsur menjadi
dingin. Khidupan dimulai dengan munculnya nenek moyang makhluk hidup yang bersl
satu yang disebut mikro organisme. Selain itu, telah terdapat pula beberapa
jenis ikan, amfibi, dan binatang melata (reptil). Binatang bertulang belakang
di zaman ini jumlahnya masih sedikit. Zaman ini dibagi manjadi 5 bagian :</span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">1)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]--><i>Cambrium</i>, mulai ada tanda kehidupan
seperti kerang dan ubur-ubur</span></div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">
</span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">2)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]--><i>Silur</i>, mulai ada kehidupan hewan bertulang
belakang tertua, misalnya ikan</span></div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">3)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]--><i>Devon</i>, mulai ada kehidupan jenis amphibi
tertua </span></div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->4)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]--><i>Carbon</i>, mulai ada binatang jenis reptil</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
5) <span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; font-style: italic;">Perm</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, mulai ada hewan darat, ikan air tawar dan
amphibi.</span></div>
</span><br />
<b style="text-indent: -18pt;">3.<span style="font-size: 7pt; font-weight: normal;">
</span></b><b style="text-indent: -18pt;">Zaman
Mesozoikum</b><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"> Zaman
ini kurang lebih berumur 150 juta tahun yang lalu. Bentuk kehidupan sudah
semakin beranekaragam. Ikan, amfibi, reptil sudah semakin banyak jenisnya.
Binatang bertumbuh besar, seperti dinosaurus, tyranosaurus, dan stegosaurus
telah ada di bumi. Diperkirakan, bebrapa jenis burung juga telah ada pada zaman
mesozoikum ini. Zaman ini dibagi menjadi 3 bagian :</span></span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">1)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]--><i>Trias</i>, pada masa ini terdapat kehidupan
ikan, amphibi dan reptil</span></div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">
</span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">2)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]--><i>Jura,</i> pada zaman ini terdapat reptil dan
sebangsa katak</span></div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">3) <span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; font-style: italic;">Calcium</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">, pada masa ini terdapat burung-burung pertama
dan tumbuhan.</span></span></div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">
</span><br />
<b style="text-indent: -18pt;">4.<span style="font-size: 7pt; font-weight: normal;">
</span></b><b style="text-indent: -18pt;">Zaman
Neozoikum atau Kainozoikum</b><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">Zaman ini berumur kurang lebih 60 juta tahun
yang lalu. Kehidupan pada zaman ini sudah sangat berkembang dan berankaragam.
Zaman Neozoikum terbagi menjadi dua, yaitu era tersier dan era kuarter. Pada
era tersier, binatang menyusui, seperti berbagai jenis monyet dan kera telah
berkembang pesat. Sementara itu era kuarter berumur kurang lebih 600.000 tahun
yang lalu. Era kuarter dibagi menjadi dua kala, yaitu kala pleistosen dan kla
holosen. Zaman ini dibagi menjadi zaman Tersier dan Kuarter lebih jelasnya
lihat tabel di bawah ini :</span></span><br />
<ul>
<li><span style="text-indent: 36pt;">Pada </span><i style="text-indent: 36pt;">zaman tersier</i><span style="text-indent: 36pt;"> binatang
menyusui berkembang baik, sedang reptil raksasa mulai menghilang, binatang kera
/ primata mulai muncul selanjutnya mulai berkembang jenis kera manusia.</span></li>
<li><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;">Pada </span><i style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;">zaman</i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;"> </span><i style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;">Kwarter</i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;"> merupakan
masa terpenting dalam kehidupan sebab mulai muncul kehidupan manusia. Zaman ini
terbagi menjadi dua yaitu :</span></li>
</ul>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]--><b>Kala Pleistocen (zaman divilium)</b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
<span style="text-indent: -18pt;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;">Kala pleistosen atau zaman Deluvium berlangsung
sejak 600.000 tahun yang lalu. Zaman ini sering disebut dengan zaman es (zaman
glasial). Zaman glasial ditandai dengan mulai mencairnya es yang berumpuk di
kutub utara karena terjadi perubahan iklim global yang terus menerus. Air mulai
menyelimuti daratan di Eropa Utara, Asia Utara dan Amerika Utara. Keadaan iklim
dunia yang berubah-ubah sangat mempengaruhi keadaan Kutub Utara. Apabila suhu
turun, lapisan es di daratan meluas dan permukan air laut akan turun. Namun,
apabila suhu naik, es yang mencair akan membentuk lautan diberbagai belahan
bumi. Pada zaman divilium hidup beberapa jenis binatang seperti harimau, rusa,
kuda. Jenis manusia purba tertua juga mulai muncul seperti Meganthropus
Palaeojavamicus, Pithecanthropus Robustus, Pithecanthropus Erectus, Homo
Soloensis dan Homo Wajakensis.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]--><b>Kala Holocen (zaman alluvium)</b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
<span style="text-indent: -18pt;"><b> </b></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;">Kala
holosen atau zaman Alluvium berlangsung sejak 20.000 tahun yang lalu. Pada
zaman ini mulai muncul spesies </span><i style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;">Homo
Sapiens</i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;"> diantaranya </span><i style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;">Homo Wajakensis</i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;">.
Perkembangan global ini juga banyak mempengaruhi perkembangan fisisk alam
Indonesia. Ketika lapisan es dikutub utara belum mencair, wilayah Indonesia
bagian barat masih menyatu dengan benua Australia. Ketika suhu bumi memanas dan
lapisan es di kutub Utara mulai mencair, terbentuklah lautan diberbagai wilayah
Indonesia dan munculkan banyak pulau. Wilayah yang dulu menyatu dẻngan Asia dan
sekarang menjadi dasar lautan disebut paparan sunda. Adapun wilayah yang pernah
menghubungkan sebagain wilayah Indonesia dengan Australia disebut paparan
Sahul. Pada masa ini juga mulai muncul nenek moyang kita sekarang ini dan
mulailah terjadi perkembangan kebudayan manusia yang pesat.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;"><br /></span></div>
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">Proses Perkembangan Manusia</span></b><br />
<span style="text-indent: 36pt;"> Dalam bukunya </span><i style="text-indent: 36pt;">The Origin of
Species</i><span style="text-indent: 36pt;">, Darwin mengemukakan dua teori pokok : </span><i style="text-indent: 36pt;">Pertama</i><span style="text-indent: 36pt;"> bahwa spesies yang hidup sekarang ini berasal dari
spesies-spesies yang hidup di masa-masa yang silam, dan </span><i style="text-indent: 36pt;">Kedua</i><span style="text-indent: 36pt;"> bahwa evolusi terjadi melalui seleksi alam.</span><span style="text-indent: 36pt;"> </span><br />
<span style="text-indent: 36pt;"> Salah satu teori yang banyak diterima adalah evolusi manusia dari
Australopithecus melalui Homo Erectus ke Homo Sapiens. Australopithecus yang
berperan dalam hal ini adalah Australopithecus Africanus kemudian melalui
Astralopithecus Habilis (yang Disebut Juga Homo Habilis)</span><br />
<span style="text-indent: 36pt;"> Antara Homo Erectus dan Homo sapiens terdapat Homo Neandhertalensis.
Ada yang berpendapat bahwa Homo Neandhertalensis hanyalah suatu adaptasi
terhadap zaman es di Eropa, Afrika Utara, dan Asia Barat, lagi pula telah ada
manusia Neanderthal yang ciri-cirinya lebih mendekati Homo Sapiens.</span><br />
<span style="text-indent: 36pt;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;">Di dunia ini terdapat teori tentang konsep lima
ras. Yaitu Mongloid, Kaukasoid, Negroid, Australoid, Monosoid dan Khoisonoid.
Pengklasifikasian ini didasarkan pada bentuk tubuh.</span><br />
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: 36pt;"><br /></span>
<br />
<div class="MsoNormal">
<b>Evolusi Manusia<o:p></o:p></b></div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;">Proses evolusi manusia yang banyak diamati
adalah mikroevolusi artinya adalah perubahan-perubahan yang terjadi perubahan
kecil (perubahan frekuensi gen) yang lambat laun menyebabkan suatu perubahan.
Perubahan terjadi pada bentuk anggota tubuh pada bentuk anggota tubuh maupun
fungsinya, gambaran evolusi tersebut sebagai berikut :</span><br />
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Evolusi
tubuh dalam bergerak secara tegak</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Evolusi
kepala berkaitan dengan besar kepala, bentuk muka dan isi otak</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
3. <span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Evolusi biososial meliputi :</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Perkembangan pembuatan alat atau hasil budaya</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt;">
</span><!--[endif]-->Berorganisasi sosial dan mata pencaharian</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;">
<span style="text-indent: -18pt;">- </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-indent: -18pt;">Cara berkomunikasi dengan bahasa</span></div>
<br />
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17761137093723574734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2790833525966993237.post-90589682371563607172013-05-13T01:41:00.000-07:002013-05-13T06:59:21.370-07:00Contact<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.facebook.com/andreas.roy.16"><img border="0" height="97" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggTFY5_jljSVPAxuAbvyxdIh9BYuHb3HTkaH64F6_tZ_hdWEcAB9U3xvMN8K1_aOXpteb7U_CS7DGqRPDPN_3lazP2TJBLKA8Kj460dqQOBSeGfih0EKiMstpZEsZquiZmwoyUAIjPo3M/s320/Facebook_logo.png" width="320" /></a></div>
<br />
<script type="text/javascript"> id = 168066; </script><script type="text/javascript" src="http://kontactr.com/wp.js"></script>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17761137093723574734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2790833525966993237.post-42118186960316454362013-05-13T01:22:00.001-07:002013-05-13T01:22:22.594-07:00About MeTidak banyak yang spesial dari diri sayaAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/17761137093723574734noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2790833525966993237.post-75017546842273209492013-05-13T01:08:00.002-07:002013-05-13T01:08:48.024-07:00PengantarSelamat datang dan semoga blog ini dapat membantu belajar SejarahAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/17761137093723574734noreply@blogger.com0